Karier Jurusan Sastra

Karier Jurusan Sastra

Karier Jurusan Sastra – Ciri-ciri dari seni sastra adalah sebagai berikut:

– Seni Sastra Berupa Bahasa

Seni sastra yang berbentuk bahasa mempunyai maksud sastra berbentuk ungkapan, kata-kata, cerita maupun gaya bahasa.

– Seni Sastra Berupa Ungkapan Perasaan

Seni sastra berbentuk ungkapan perasaan mempunyai maksud sastra berbentuk kitab, buku, tulisan maupun karangan.

– Seni Sastra Yang Tertuan di Dalam Gagasan Atau Nilai

Seni sastra yang tertuan dalam gagasan atau nilai, mempunyai maksud sastra berbentuk ajaran, pedoman, perintah ataupun pendidikan. sbobet365

Manfaat Seni Sastra

Adapun manfaat dari seni sastra adalah sebagai berikut: judi bola

– Menampilkan kebenaran hidup berupa kisah yang ada didalamnya.

– Memperkaya rohani penikmatnya. Pada umummnya sastra menyisakan nilai dan pesan untuk penikmatnya menjadikan dapat memperkaya rohani penikmat sastra tersebut

Karier Jurusan Sastra

– Melewati batas bangsa dan zaman. Karya sastra suatu negara juga bisa terkenal di negara lain Karya sastra juga tetap hidup walaupun sudah ditulis ratusan tahun lalu. https://americandreamdrivein.com/

– Bahasa yang disajikan didalam sastra indah dan juga menarik. Dengan bahasa yang menarik sering sekali karya sastra memakai kalimat yang santun sehingga akan melekat pada penikmat sastra tersebut.

– Sastra berisikan kebudayaan hingga bisa menjadikan para penikmatnya menjadi manusia yang lebih berbudaya.

Kuliah di jurusan Sastra memang tidak jarang dipandang sebelah mata. Contohnya dianggap sebagai jurusan kelas dua yang tidak lebih bergengsi bila dibandingkan dengan disiplin ilmu lain seperti Kedokteran atau Teknik yang dianggap lebih jelas manfaat praktisnya. Banyak orang yang mengira, lulusan Sastra kelak akan menjadi sastrawan. Sama seperti lulusan jurusan Teknik yang nanti akan menjadi teknisi. Padahal kamu sendiri pun belum paham bagaimana pekerjaan nyata seorang sastrawan.

Tapi, jangan salah. Kuliah di jurusan Sastra ternyata mempunyai peluang kerja potensial yang nggak kalah luas dan menarik, terlebih bagi yang mendalami bahasa asing. Sebelum kamu menolak atau menyesali kuliah di jurusan Sastra, simak dulu deh, 10 peluang karier lulusan Sastra yang mungkin nggak terbayang olehmu sebelumnya.

1. Kamu yang berasal dari jurusan Sastra asing, bekerja sebagai seorang diplomat menantimu di depan sana!

Diplomat merupakan salah satu posisi yang bergengsi, di mana tenaga-tenaga di dalamnya membutuhkan orang-orang yang jago dalam berbahasa asing. Tidak hanya diisi oleh para lulusan Hubungan Internasional dan Komunikasi saja, kamu yang berasal dari jurusan Sastra pun bisa, khususnya Sastra asing.

2. Karena mahasiswa Sastra dituntut untuk menguasai bahasa asing dan juga bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan, maka lulusan Sastra cocok banget jadi penerjemah atau interpreter

Misalnya, naskah di bidang medis-kedokteran, teknik, hukum dan lain sebagainya punya istilah khusus yang nggak boleh diterjemahkan secara sembarangan.

3. Peluang kerja dari lulusan Sastra untuk bekerja di perusahaan asing yang sesuai jurusannya sangat bagus. Kamu jurusan Sastra Jepang? Masa depanmu cerah!

Perusahaan multinasional merupakan perusahaan yang melibatkan pihak-pihak skala internasional. Semakin tahun, jumlah perusahaan multinasional yang ada di Indonesia semakin menjamur. Perusahaan-perusahaan tersebut membutuhkan orang-orang yang cakap berbahasa asing sesuai basisnya untuk mampu diajak bekerja bersama. Misal, perusahaan industri dari Jepang membutuhkan orang yang mahir dalam berbahasa Jepang untuk direkrut menjadi marketing. Kamu ialah orang yang cocok untuk pekerjaan ini!

Akan tetapi disarankan kamu juga cakap berbahasa Inggris yang baik pula, sebab apapun posisi pekerjaan dalam perusahaan, terutama perusahaan asing, akan tetap membutuhkan kemampuan berbahasa Inggris yang baik sebagai jembatan utama dalam komunikasi antar-bangsa.

4. Sebagai mahasiswa Sastra yang sudah sangat terbiasa dengan membaca beragam tulisan atau karya, editor merupakan salah satu pilihan pekerjaan yang prospektif sekaligus menyenangkan

Industri-industri media maupun penerbit membutuhkan editor atau penyunting bahasa yang kompeten. Nah, ini merupakan peluang untukmu para pejuang Sastra Indonesia.  Menjadi seorang editor bukan hanya urusan dalam memperbaiki tata bahasa dan ejaan-ejaan yang keliru saja, akan tetapi juga soal memperbaiki dan mengkritisi konten atau isi tulisan.

Terlebih lagi, saat ini banyak sekali naskah saduran atau terjemahan dari penulis-penulis mancanegara yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Buku atau novel yang berasal dari luar yang bahasa aslinya Inggris. Saduran-saduran semacam ini harus campur tangan darimu yang berkompeten di bidangnya.

5. Barangkali kamu mempunyai passion tinggi dalam dunia sastra dan tulis-menulis, tidak ada salahnya menjadi seorang penulis, ‘kan?

Ini dia, para lulusan jurusan Sastra yang “nyastra” banget biasanya akan menjadi penulis buku, entah itu penulis novel fiksi, kumpulan puisi, atau memoir. Sastrawan dan maestro puisi Indonesia ternama, banyak yang dari jurusan Sastra.

Bukan hanya novel ataupun cerita pendek, pekerjaan menjadi penulis skenario juga salah satu peluang yang bisa dicoba jika kamu punya passion mengarang dan berimajinasi. Apalagi industri hiburan saat ini semakin bertambah. Dalam dunia film, pembuatan sinetron, acara-acara drama televisi, dan juga penulis cerita atau skenario tentu sangat dibutuhkan.

6. Walau tidak banyak, bekerja di lembaga budaya dapat menjadi alternatif profesi yang sesuai dengan jurusan dan mengamalkan ilmu sastramu selama di bangku kuliah

Jumlah lembaga budaya memang tidak sebanyak perusahaan penerbitan atau media yang memberimu peluang. Akan tetapi, lembaga budaya ialah salah satu tempat yang bisa dicoba oleh para lulusan Sastra. Apapun jurusan sastranya atau apapun bahasa yang telah dipelajari selama kuliah, sebagai orang yang kuliah di jurusan yang bernaung di bawah Fakultas Ilmu Budaya, kamu tentu memiliki pemahaman mengenai budaya yang nggak sempit, dong?

Lembaga internasional pun banyak macam-macamnya. Mereka bergerak di banyak bidang yang sangat beragam. Sebut saja, oeganisasi World Wide Fund for Nature atau WWF, organisasi non pemerintah internasional yang menangani masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan. Banyak pula lembaga internasional yang juga bergerak di bidang sosial-edukasi, seperti lembaga Japan Foundation dan American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF).

Karier Jurusan Sastra 1

7. Sudah pernah dengar leksikografer? Juga cocok nih buat kamu yang suka dengan dunia tulis-menulis

Leksikografer bekerja dengan menulis, mengkompilasi dan juga mengedit kamus baik dalam bentuk cetak maupun yang dipublikasikan secara online. Jenis-jenis kamus yang biasa dikerjakan adalah kamus bahasa Inggris untuk penutur asli, kamus bahasa Inggris untuk pelajar, kamus bahasa Inggris teknis (misalnya untuk istilah-istilah hukum) serta kamus bilingual. Mereka mencari arti dan penggunaan kata-kata serta menyusun definisinya dengan cara yang terstruktur. Leksikografer harus mempertimbangkan kesulitan peserta didik dalam mempelajari istilah-istilah bahasa Inggris dengan mengedit, mengoreksi dan memeriksanya secara teliti.

Bika kamu tertarik untuk menjalani pekerjaan yang berhubungan dengan penyusunan kamus, leksikografer cocok untukmu.

8. Jangan remehkan dulu profesi pengajar, selain mahal ilmunya, pengajar adalah modal berharga untuk kariermu ke depannya

Menjadi pengajar, baik guru di bimbingan belajar, lembaga kursus, atau sekolah-sekolah ialah salah satu peluang karier yang bisa kamu raih. Jika kamu lulusan magister atau doktor, tentu terbuka peluang menjadi pengajar di jenjang yang lebih tinggi, yaitu menjadi dosen alias pengajar di universitas atau perguruan tinggi.

Bila kamu lulusan dari Sastra Indonesia dan mempunyai minat mengajar, kamu bisa menjadi pengajar atau tutor bahasa Indonesia untuk para penutur asing yang sedang belajar bahasa Indonesia. Setidaknya, mampu untuk bergaul dengan orang-orang lintas bahasa dan budaya menjadi sebuah modal berharga untuk masa depanmu.

Karakter Mahasiswa Fakultas Sastra

Karakter Mahasiswa Fakultas Sastra

Karakter Mahasiswa Fakultas Sastra – Sastra atau kesustraan adalah salah satu bentuk seni yang menampilkan keindahan tutur kata serta cerita.

Dari pengertian secara umum diatas, berikut ini kami juga sertakan pengertian seni sastra berdasarkan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Pengertian Seni Sastra Menurut KBBI adalah:

– Seni Sastra

Seni sastra berasal dari dua kata yaitu kata seni dan kata sastra. Seni artinya adalah ungkapan perasaan manusia yang mempunyai nilai keindahan. Sedangkan sastra merupakan kata serapan yang berasal dari Bahas Sanksekerta yang artinya panduan, pedoman atau perintah dalam bentuk teks atapun suara. Jadi dapat disimpulkan bahwa, seni sastra yaktni suatu tulisan atau cerita yang berasal dari ungkapan perasaan manusia yang mempunyai nilai keindahan.

– Seni Sastra atau Kesusastraan

Seni sastra atau kesusastraan adalah sesuatu yang berbentuk tulisan ataupun cerita yang mempunyai nilai seni dan budaya yang menampilkan keindahan tutur dan bahasa untuk menyampaikan makna tertentu. taruhan bola

– Sastra

Sastra yaitu bahasa yang dipakai dalam kitab-kitab dan bukan merupakan Bahasa sehari-hari. Selanjutnya sastra bisa juga diartikan sebagai karya tulis yang apabila dibandingkan dengan tulisan lain mempunyai berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan dan juga keindahan dalam isi ataupun ungkapannya. sbobet365

Karakter Mahasiswa Fakultas Sastra

Fungsi Seni Sastra

Fungsi dari seni sastra adalah sebagai berikut:

– Menyampaikan Pesan Moral

Dalam suatu karya sastra terselip pesan moral dibeberapa bagian seperti di awal, tengah atau akhir karya. Pesan moral tersebut ada yang penyampaiannnya secara langsung dan ada juga yang secara sembunyi-sembunyi. Tujuannya ialah agar pembaca atau penikmat karya sastra tersebut memiliki pandangan atau akan bertindak dan perilakukan seperti ajakan dari pembuat karya sastra. www.americannamedaycalendar.com

– Menyampaikan Kritik

Terdapat pula karya sastra yang memang disengaja dibuat untuk menyampaikan kritik yang bersifal kritik sosial, ekonomi, politik dan juga lain sebagainya. Hal tersebut mempunyai tujuan supaya penikmat sastra mempunyai kesadaran tentang kritik tersebut dan menindaklanjuti.

– Menjadikan Rasa Nasionalisme Bangkit

Sastra juga membangun rasa nasionalisme melalui sugesti yang dibangkitkan dari dalam para penikmatnya kemudian sugesti itu diperkuan dengan ditanamkan nilai dan semangat kebangsaan dan juga nasionalisme.

Dari beberapa jurusan yang ada, Fakultas Sastra emang boleh dibilang istimewa. Gimana nggak? Di jurusan inilah “gudangnya” anak-anak nyentrik bin antik. Kenapa sih mahasiswa Fakultas Sastra dikenal unik bin antik? Ya iyalah, mereka biasanya doyan baca banyak buku. Punya wawasan yang luas, cara berpikir yang unik, plus peduli terhadap kemajuan sastra dan seni.

Buat kamu yang kuliah di jurusan lain, mungkin bakal penasaran ya sama anak-anak sastra ini? Pengen tahu lebih dekat tentang karakter “penghuni” Fakultas Sastra? Yuk, simak sama-sama!

1. Rata-rata anak sastra emang “nyastra” banget. Kehidupan sehari-harinya pun nggak jauh-jauh dari bidang sastra.

Jenis yang pertama tersebut tidak mungkin nggak ada di Fakultas Sastra. Bingung deh mau deskripsiin seperti apa. Akan tetapi kamu pasti paham lah anak sastra macam ini. Pokoknya ya gitu lah. Pokoknya nyastra banget.

Anak sastra jenis tersebut biasanya emang hebat dalam hal membaca puisi. Beberapa dari mereka juga hebat di atas panggung. Setiap ada acara sastra, dia hadir. Setiap ada diskusi sastra, dia langsung semangat. Pokoknya, sastra udah menjadi nafas hidupnya.

2. Akan tetapi ada juga yang nggak pernah keliatan aktif atau jungkir balik main teater. Eh ternyata, tulisan dan puisi-puisinya bagus banget…

Sastra nggak melulu yang baca puisi berkobar-kobar, jungkir balik memerankan orang lain di panggung. Ada juga lho anak sastra yang kalem-kalem aja, tidak bisa baca puisi dengan indah atau aktif di panggung teater. Tapi, diam-diam dia produktif di bidang tulis-menulis. Terkadang karya-karyanya ada yang udah dibukukan atau puisinya dimuat di media massa.

3. Anak sastra sekaligus aktivis. Dia yang sering menyitir kalimat-kalimat filsuf untuk menjadi bahan demo atau artikel kritik.

Kekritisan anak-anak sastra memang patut diacungi jempol. Mereka berani berperan di jalan, demo tentang ketidakadilan. Mereka juga tak segan menulis di media massa atau sekadar memposting isi kepala mereka yang mengkritik ketidakadilan ke Facebook.

4. Ada juga anak sastra yang anti sekali sama kapitalis, sampai-sampai udah khatam das Kapital di luar kepala.

Jenis anak sastra satu ini sepertinya cukup sering dijumpai. Sudah mendapat pencerahan dan sadar tentang kekuasaan kapitalisme, mereka jadi orang yang anti banget sama kapitalisme. Biasanya mereka nggak suka pakai produk-produk kapital seperti barang-barang bermerk gitu.

5. Emang dasarnya lahir dari keluarga seni. Terdapat beberapa dari mereka yang anak sastrawan atau seniman asli!

Mungkin makhluk-makhluk ini tidak ketahuan kalau ternyata ada darah seniman atau darah sastrawan. Akan tetapi jika kamu nyadar, ada juga anak sastra yang ternyata anak seniman atau sastrawan. Misalnya anak ini nih, namanya Andrall, orangtuanya adalah muridnya W.S. Rendra. Hehehe.

6. Bukan tersesat, anggap aja mereka berbelok arah. Anak sastra ternyata banyak juga yang pilih kerja di bank.

Ada juga anak sastra yang akhirnya untuk memilih tersesat atau sebut saja berbelok arah. Alasannya macam-macam sih, tapi yang jelas setelah lulus mereka malah milih jadi pegawai bank atau pekerjaan lain yang nggak ada hubungannya sama sastra. Nggak ada salahnya juga sih, yang penting kerjaan halal ya, Bang!

7. Ini nih anak sastra yang tidak pernah kelihatan di kelas. Dia lebih suka belajar di luar, punya segudang pengalaman.

Banyak anak sastra yang merasa tidak dapat belajar banyak di kelas. Akhirnya, mereka jarang nongol di kelas gara-gara mereka lebih memilih nongkrong bareng temen-temen. Kadang juga mereka lebih milih dateng ke acara-acara di luar. Karena di situlah mereka belajar. Walaupun nilai berantakan, yang penting pengalaman!

8. Sering tampil dengan sederhana dan selengekan, cowok sastra biasanya suka ngerokok. Tapi tidak semua kok, ada juga yang bersih dari rokok.

Biasa nih kalau anak-anak sastra udah dicap nggak pernah lepas dari rokok. Memang sih sepertinya tidak banyak sih yang nggak merokok. Akan tetapi jangan salah, ternyata banyak juga anak sastra, aku contohnya, yang nggak merokok. Apalagi anak sastra yang cewek-cewek tuh, banyak yang tidak merokok.

Karakter Mahasiswa Fakultas Sastra 1

9. Uniknya, ada juga yang tampilannya seperti anak manajemen atau keguruan. Rapi banget. Seringnya sih pada tidak menyangkan kalau dia anak sastra.

Entah apa latar belakangnya masuk fakultas sastra, terdapat aja anak sastra yang stylish banget. Ada juga yang rapi banget sampai sering dikira dari jurusan lain. Sedih ya, nggak diakui sebagai anak sastra. Eh, atau justru malah bangga?

10. Yang satu ini nggak kalah aneh. Udah jelas anak Teknik, tapi mainnya sama anak-anak Sastra.

Mungkin ada beberapa di antara kalian yang punya temen seperti ini. Udah jelas-jelas dia ialah anak Teknik atau dari jurusan lain, eh ngumpulnya sama anak Sastra. Dua jempol deh, ternyata bukan anak Sastra aja yang nyambung diajak diskusi soal Sastra.

11. Yang paling meragukan nih, ada yang ngakunya anak Sastra akan tetapi tidak ngerti siapa itu…Rendra

Ada aja yang nggak ngerti tokoh-tokoh Sastra seperti Rendra. Jadi ragu dia anak Sastra apa bukan. Diajak diskusi tentang Sastra juga sering buffering doang.

Itu dia jenis-jenis anak Sastra yang mungkin sering kamu temui di kampus kamu. Bila kamu sendiri, termasuk anak Sastra yang mana nih?