Ubud Writers & Readers Festival 2019 Diramaikan oleh Pecinta Sastra dari 30 Negara

Ubud Writers & Readers Festival 2019 Diramaikan oleh Pecinta Sastra dari 30 Negara

Ubud Writers & Readers Festival 2019 Diramaikan oleh Pecinta Sastra dari 30 Negara – Perhelatan Ubud Writers 2019 dan juga Readers Festival 2019 resmi dibuka pada tanggal 23 Oktober 2019, malam. Pembukaan Ubud Writters dan juga Readers Festival 2019 ini diwarnai dengan pemukulan gong oleh Wakil Gubernur Bali yang bernama Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. Pria yang biasa disapa dengan sapaan Cok Ace ini juga mengajak seluruh peserta yang hadir untuk mengekaplorasi Ubud.

Selain Cok Ace yang hadir dalam pembukaan, Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata yang bernama Esthy Reko Astuty, Duta Besar Australia, serta Konjen Italia. Ubud Writers & Readers Festival 2019 sendiri adalah bagian dari Calendar of Event dari Kementerian Pariwisata. agen bola

Ubud Writers & Readers Festival 2019 Diramaikan oleh Pecinta Sastra dari 30 Negara

Wakil Gubernur Bali Tjokorda yang bernama Oka Artha Ardana Sukawati menegaskan bahwa Bali siap menyambut peserta dari 30 negara yang ada di dunia. sbotop

“Selamat datang di Bali. Selamat datang di Ubud. Event ini sudah memasuki tahun pelaksanaan ke-16 kalinya. Event yang sangat mendunia. Event yang dinantikan pecinta sastra dari berbagai negara,” Sambut Cok Ace yang juga berasal dari Ubud. https://www.americannamedaycalendar.com/

Menurut Cok Ace, Ubud Writers & Readers Festival 2019 adalah merupakan suatu momentum terbaik untuk menikmati Ubud.

“Ubud akan memberikan pengalaman berbeda buat wisatawan. Termasuk peserta Ubud Writers & Readers Festival 2019. Karena culture dan seni yang ada di Ubud itu unik. Ubud juga ramah buat siapa saja. Festival ini menjadi momen bagus untuk menikmati Ubud. Baik secara culture maupun nature,” ucap Cok Ace.

Dalam pembukaan festival Ubud Writters dan Readers Festival 2019 ini, menampilkan juga berbagai bagai atraksi. Atraksti tersebut mulai dari tari penyambutan, pembacaan syair, hingga atraksi tari kontemporer.

Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata yang bernama Esthy Reko Astuty ini menegaskan jika atraksi yang ditampilkan di festival Ubud Writters dan Readers Festival 2019 ini menegaskan jika Bali masih menjadi destinasi utama di Indonesia.

“Bali merupakan penyumbang wisatawan terbesar di Indonesia. Bali juga masih menjadi destinasi utama di Indonesia. Serta tetap menjadi salah satu destinasi terbaik dan terindah di dunia. Hal ini menjadi daya tarik buat wisatawan mancanegara untuk datang,” ucap Esthy.

Terlebih lagi, Bali memiliki beragam event event yang kelasnya sudah level event internasional.

Esthy Reko Astuty berharap bahwa dengan diadakannya Festival ini Ubud Writers & Readers Festival 2019 menjadi salah satu festival sastra terbaik yang ada di dunia dunia. Bahkan sampai mencapai 5 besar festival sastra terbaik dunia. Esthy Reko Astuty berharap nanti festival ini akan menjadi festival yang terbaik bahkan dapat menjadi festival nomor satu yang ada di dunia.

Harapan yang sama untuk festival Ubud Writters dan Readers Festival disampaikan juga oleh Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. yang bernama Ricky Fauziyani.

“Event yang berkelas ditambah Ubud yang indah serta menginspirasi adalah nilai lebih. Nilai yang membuat banyak wisatawan ingin selalu datang ke Bali,” terang Ricky Fauziyani.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani juga mengajak para wisatawan dan peserta festival Ubud Writers & Readers Festival 2019 untuk menikmati keindahan dari Pulau Dewata.

“Buat seluruh peserta, selamat mencari inspirasi di Ubud. Tapi jangan lupa untuk mengeksplorasi dan merasakan hospitality Ubud. Enjoy Bali,” kata wanita yang akrab disapa Kiki itu.

Sastra di Seluruh Penjuru Yogyakarta

Sastra di Seluruh Penjuru Yogyakarta

Sastra di Seluruh Penjuru Yogyakarta – Antusiasme masyarakat Yogyakarta terhadap dunia sastra dan literasi membuat Indonesia menjadi tertarik. Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah perhelatan tahunan berbau sastra dan literasi yang digelar setiap tahunnya secara mandiri, seperti Festival MocoSik dan Festival Patjar Merah .

Indonesia sebagai Platform Gotong Royong Kebudayaan yang digagas Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggandeng Dinas Kebudayaan DIY menggelar Jogja Literature Festival atau yang biasa disingkat dengan singkatan JOGLITFEST atau Festival Sastra Yogyakarta. Kegiatan festival yang baru pertama kali diadakan ini memiliki tujuan menjadikan Yogyakarta sebagai poros sastra nasional, bahkan poros sastra internasional. judi online

Sastra di Seluruh Penjuru Yogyakarta

“Sastra di Yogyakarta sudah ada sejak lama sejarahnya, ekosistem sastra sangat kuat, dan sebagian juga dilakukan secara mandiri, akan tetapi pemerintah juga harus punya tanggung jawab untuk mengkonsolidasikan melalui festival rutin, jadi bukan karena sudah banyak yang terlibat terus kami ikut-ikutan,” kata Ade Tanesia, kurator Indonesiana, dalam jumpa pers di Dinas Kebudayaan DIY. sbobet88

Menurut Ade Tanasia, Yogyakarta memiliki iklim kesenian yang kondusif dan positif. Oleh sebab itu, ratusan komunitas sastra tumbuh dan berkembang. Keberadaaan komunitas juga dianggap mampu menjadi agen transfer pendidikan moral dan nilai nilai luhur yang mampu meningkatkan kualitas hidup dan menguatkan persatuan bangsa. www.mrchensjackson.com

Ketua Umum JOGLITFEST atau Jogja Literature Festival yang bernama Suharmono Arimba menuturkan bahwa Yogyakarta yang multikultur memiliki atau mempunyai peran strategis untuk advokasi dan agitasi gerakan literasi. Sastrawan sastrawan yang ada di Yogyakarta diperhitungkan dalam perhelatan nasional maupun perhelatan internasional.

Rangkaian Festival Sastra Yogyakarta sudah dilakukan sejak pada tanggal 20 Agustus 2019. Akan tetapi, puncak acara berlangsung pada tanggal 27 sampai pada tanggal 30 September mendatang. Lokasi utama kegiatan Festival Sastra Yogyakarta ini berpusat di Museum Benteng Vredeburg. Beberapa lokasi lain yang menjadi tempat penyelenggaraan rangkaian acara ini, seperti, Hotel Cavinton Yogyakarta, desa desa budaya, PKKH UGM, UIN Sunan Kalijaga, UNY, dan sebagainya.

Penyelenggaraan workshop pra festival ini bekerja sama dengan komunitas komunitas sastra yang ada di Yogyakarta, antara lain, Komunitas Kutub, Klub Buku Yogyakarta, Suku Sastra, Kampung Buku Jogja, Jual Buku Sastra, dan Jejak Imaji.

Pada puncak acara Festival Yogyakarta, sembilan sastrawan dari sembilan negara di Afrika, Asia, dan Amerika akan tampil membacakan karya sastra mereka. Para sastrawan ini akan tampil pada hari Minggu tanggal 30 September 2019.

“Dengan kehadiran para sastrawan, komunitas, kritikus sastra, penerbit, diharapkan dapat meningkatkan citra Yogyakarta di mata nasional dan internasional, serta mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia melalui jalur literasi,” ucap Suharmono.

Berikut adalah jadwal selama puncak acara JOGLITFEST (Jogja Literature Festival) dari mulai pada awal acara dimulai yaitu pada hari Senin, 27 sampai puncak acara tanggal 30 September 2019:

1. Pasar sastra, pameran buku, dan panggung pasar buku di selasar Benteng Vredeburg.

2. Pameran manuskrip di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga.

3. Workshop tata kelola manajemen komunitas dan workshop penulisan cerpen bersama sastrawan yang bernama Agus Noor, ceramah literasi dan seminar JOGLITFEST (Jogja Literature Festival) bersama sastrawan yang bernama Eka Kurniawan, Peter Carey, Tirto Suwondo, Suminto A Sayuti, Nanang Suryadi, dan Sindhunata di Hotel Cavinton.

4. Pemutaran film Perempuan Berkalung Sorban dan Sang Penari di Ruang Umar Kayam Gedung F Benteng Vredeburg.

5. Pembacaan Sastra di Panggung Kirdjomulyo Benteng Vredeburg.

Mahasiswa Unair Membuat Ruang Informasi Seni Budaya hingga Sastra lewat Aplikasi

Mahasiswa Unair Membuat Ruang Informasi Seni Budaya hingga Sastra lewat Aplikasi

Mahasiswa Unair Membuat Ruang Informasi Seni Budaya hingga Sastra lewat Aplikasi – Kurangnya penyebaran luasan informasi tentang seni, budaya dan sastra berimbas pada kemajuan dan masa depan para seniman yang ada di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh mulai terkikisnya jumlah penonton dan kurangnya apresiasi dari kaum muda Indonesia terhadap minat mereka akan seni, budaya, dan juga sastra.

Merespons mirisnya fenomena tersebut, mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia atau yang biasa disingkat dengan sebutan Sasindo, Fakultas Ilmu Budaya atau yang biasa disingkat FIB, Universitas Airlangga atau yang biasa disingkat UNAIR merintis ruang publikasi khusus seni, budaya dan sastra. judi bola

Mahasiswa Unair Membuat Ruang Informasi Seni Budaya hingga Sastra lewat Aplikasi

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga tersebut  adalah Muhammad Yusuf Awali Taufiqi mahasiswa angkatan tahun 2017 bersama keempat rekannya ia meluncurkan official account yang diberi nama “Wara-Wara Project”. sbobet

Wara-Wara Project hadir untuk menjawab keresahan dari para pecinta dan pegiat seni, budaya dan sastra dalam mencari informasi pementasan. Hadirnya ruang publikasi Wara-Wara Project tersebut memudahkan generasi z dan milenial dalam mendapatkan informasi hanya melalui gawai mereka. https://www.mrchensjackson.com/

“Motivasi saya mendirikan wara-wara project karena minimnya akses informasi seni, budaya dan sastra di Kota Surabaya. Hal tersebut dikarenakan tidak berada dalam komunitas atau lingkaran kesenian, seperti halnya para perantau dan orang asing yang tidak tahu lingkungan sekitar,” tegas Muhammad Yusuf Awali Taufiqi mahasiswa angkatan tahun 2017 pada Kamis, 31 Oktober 2019.

Sedikitnya apresiasi yang didapatkan untuk industri kesenian disebabkan oleh pihak yang mendapatkan informasi tidak selalu datang melihat industri kesenian tersebut. Hal tersebut akan berimbas pada kemajuan dan perkembangan dunia seni, budaya dan sastra saat ini. Oleh sebab itu, publikasi yang gencar secara modern harus segera dilakukan.

Diawali dengan mengakui modal awal dalam membangun Wara-Wara Project merupakan relasi dan juga gawai yang sudah dimiliki. Muhammad Yusuf Awali Taufiqi mahasiswa angkatan tahun 2017 menuturkan, saat itu menjadi mahasiswa baru UNAIR, lalu menawarkan di grup jurusan perihal Wara-Wara Project dan terdapat empat teman yang mau membantunya untuk mengerjakan projek Wara-Wara Project tersebut.

Tujuan Wara-Wara Project dibuat adalah untuk mengungkap sastra dari persembunyian, karena penyebaran sastra sebelumnya hanya melalui mulut ke mulut (word of mouth) dan jugan hanya melalui penyebaran poster poster. Hal tersebut tentu tidak akan terdeteksi di internet jika ingin dicari.

“Rencana untuk ke depan Wara-Wara Project tidak hanya menjadi ruang informasi, akan tetapi juga menjadi sarana untuk membantu sobat wara untuk berkarya. Seperti hal nya untuk membentuk sebuah loka karya dan di isi oleh sobat wara, lalu jika di Surabaya sudah terbentuk ekosistem ruang informasi kesenian, maka akan membangun di kota lain juga,” ujar mahasiswa yang bernama Muhammad Yusuf Awali Taufiqi mahasiswa angkatan tahun 2017 asli Surabaya tersebut.

Baru-baru ini Wara-wara Project berhasil menyabet atau mendapatkan juara atau peringkat I pada kompetisi Kemah Budaya Kaum Muda yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. Menurut Yusuf Awali Taufiqi, mereka mengikuti kategori purwarupa aplikasi dan berhasil mendapatkan dana hibah sebesar 50 juta rupiah untuk pengembangan aplikasi Wara-Wara Project. Yusuf Awali Taufiqi pun membagikan tips untuk menciptakan sesuatu.

“Lihat masalah di sekitar kalian dan pahamilah apa yang dibutuhkan, lalu pikirkan apa yang bisa atau apa yang dapat kalian lakukan untuk mengatasi hal hal sekitar kalian tersebut,” ujar Muhammad Yusuf Awali Taufiqi mahasiswa angkatan tahun 2017.

Buku Sastra Indonesia yang Harus Dibaca

Buku Sastra Indonesia yang Harus Dibaca

Buku Sastra Indonesia yang Harus Dibaca – Dapat dikatakan, buku menjadi konsumsi yang cukup diminati belakangan. Terlebih setelah terkenalnya Trilogi Dilan, dan orang ramai-ramai memburunya. Buku yang baik merupakan buku yang mampu menggugah pembacanya lewat berbagai aspek. Karena hanya lewat buku, orang dapat mengenali kehidupan dari sisi yang lain.

Buku-buku di bawah ini agaknya bisa menjadi acuan untuk kamu yang memiliki rasa ingin tahu serta semangat yang tinggi di masa muda yang produktif; untuk terus belajar dan belajar tanpa lelah.

Buku Sastra Indonesia yang Harus Dibaca

Berikut adalah buku-buku sastra Indonesia yang harus dibaca: sbobet

1. Saksi Mata – Seno Gumira Ajidarma

Saksi Mata merupakan buku kumpulan cerpen yang ditulis oleh Seno, dan diterbitkan tahun 1994. Buku ini memuat 16 cerita pendek. Di awal kemunculan buku Saksi Mata, buku ini begitu menyita perhatian dari berbagai kalangan, mengingat, Saksi Mata merupakan cerpen berlatar isu politik tentang kejahatan militer atas insiden Timor-Timur. Oleh sebab itu, Saksi Mata dikategorikan sebagai jurnalisme sastra. benchwarmerscoffee

Kumpulan cerpen ini merupakan napak tilas masa lalu untuk generasi saat ini, membaca Saksi Mata berarti membaca sejarah. premiumbola

2. Arok Dedes – Pramoedya Ananta Toer

Dari judulnya, mungkin sudah tidak asing. Ken Arok adalah seorang raja di Kerajaan Singhasari, dan istrinya yang bernama Ken Dedes. Namun, bagaimana cerita klasik ini bisa menjadi begitu memukau, adalah Pram yang menyajikannya dengan cara yang begitu indah. www.benchwarmerscoffee.com

Novel Arok Dedes ini bukan hanya bercerita mengenai penggulingan kekuasaan serta peperangan yang berkecamuk, di baliknya terdapat kisah cinta yang begitu kuat. Dedes sebagai istri dari Tunggul Ametung yang berkuasa di Tumapel, namun nasibnya berubah ketika ia bertemu dengan Ken Arok.

3. Burung-burung Manyar – Y. B. Mangunwijaya

Lalu novel yang berlatar di era revolusi Indonesia (1945-1949). Seorang tentara pribumi bernama Teto, yang bekerja sebagai tentara pendukung Belanda, menjalin kasih dengan seorang perempuan yang mendukung kemerdekaan Indonesia, bernama Larasati

Menjelang akhir novel, terdapat kejutan yang menggelitik. Teto terbangkitkan jiwa nasionalismenya dengan menjadi relawan membongkar kecurangan perusahaan tempatnya bekerja yang merugikan Indonesia.

4. Godlob – Danarto

Godlob merupakan kumpulan cerpen dari Danarto yang dirilis pada tahun 1987. Kumpulan cerpen ini mengajak kita untuk mengarungi kekayaan diksi dari seni sastra yang penuh dinamika dan imajinasi, serta dibalut dengan unsur-unsur religius.

Di cerita pertama, Godlob, seorang bapak membunuh anaknya sendiri agar sang anak dikenang sabagai pahlawan. Danarto mencampuradukkan konsep mengenai manusia, kematian, dan entitas agung yang bersifat ilahiah dan mengolahnya ke dalam satu bentuk utuh buku ini.

5. Raden Mandasia – Yusi Avianto Pareanom

Raden Mandasia merupakan novel yang berkisah tentang pertualangan yang dibalut dengan unsur komedi yang kental. Sang tokoh utama yang bernama Raden Mandasia, menjalani hari-hari memikirkan penyelamatan kerajaannya, Gilingwesi.

Perjalanan menuju Kerajaan Gerbang Agung merupakan perjalanan yang begitu jauh, Ia ditemani Sungu Lumbu yang diam-diam menyimpan dendam kepada dirinya sebagai bangsawan. Perjalanan yang begitu menggelitik, di samping keanehan Raden Mandasia yang senang mencuri daging sapi, sekali pun ia mampu membelinya.

6. Bumi Manusia – Pramoedya Ananta Toer

Novel klasik berjudul Bumi Manusia merupakan seri pertama dari serial Tetralogi Pulau Buru yang memuat 4 seri. Novel ini bercerita tentang pemuda pribumi terpelajar di penghujung abad 19, di mana pemerintahan masih dikuasai kolonial Belanda kala itu.

Minke sebagai tokoh utama, bertemu dengan seorang anak keturunan Belanda bernama Annelies. Pertemuan ini membuka seluruh jalinan cerita menjadi sangat menarik. Minke memiliki keresahan tentang kondisi masyarakat Jawa yang memprihatinkan, dan kegelisahan itu semakin menjadi ketika ia bertemu dengan Nyai Ontosoroh, ibu dari Annelies.

Minke dan Annelies menjalin cinta yang begitu pelik. Sebuah roman yang mengetuk hati dan pikiran kita begitu dalam. Sebuah karya yang cemerlang.

Alasan Penting agar Mahasiswa Sadar bahwa Karya Sastra Itu Penting

Alasan Penting agar Mahasiswa Sadar bahwa Karya Sastra Itu Penting

Alasan Penting agar Mahasiswa Sadar bahwa Karya Sastra Itu Penting – Sebagai seorang mahasiswa, banyak cara untuk mengeksplorasi diri sendiri, bisa melalui organisasi, seminar, hobi, bahkan karya sastra. Karya sastra bisa membantu kita dalam mengeksplorasi diri? Yup, sering kali, kita didoktrin bahwa karya sastra hanya berguna dan bisa dinikmati mahasiswa sastra saja. Namun, anggapan itu salah.

Perlu kita ketahui bahwa karya sastra itu terbagi menjadi dua bentuk: karya sastra fiksi dan nonfiksi. Untuk bentuk fiksi, ada prosa, puisi, dan drama. Sementara itu, untuk karya sastra nonfiksi, ada biografi, autobiografi, esai, dan kritik sastra. Tidak terbatas jurusan, ini lima alasan kenapa mahasiswa harus mempelajari karya sastra! https://morrowpacific.com/

Alasan Penting agar Mahasiswa Sadar bahwa Karya Sastra Itu Penting

1. Melatih sikap kritis dalam menganalisis setiap permasalahan

Kita semua tahu bahwa karya sastra diciptakan untuk menyampaikan pesan tertentu yang memiliki makna mendalam. Kita pun perlu menyelaminya untuk bisa mengetahui makna tersebut. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Dalam proses menyelami makna dari karya sastra, otak kita dilatih untuk aktif memberika interpretasi, sehingga secara tidak sadar, karya sastra mempunyai peran untuk melatih sikap kritis seseorang. www.benchwarmerscoffee.com

2. Melatih mental agar berani tampil di muka umum

Para sastrawan itu bermental baja. Coba kita lihat apa yang mereka lakukan di muka umum? Mereka tanpa malu melakukan aksi teatrikal, meski ditertawakan oleh banyak orang yang tidak mengerti. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Mereka berani tampil dan berorasi dengan sajak-sajak yang telah disusunnya semalaman. Seorang mahasiswa tentu harus memiliki mental seperti itu. Yup, keberanian untuk tampil di ruang publik atau berani tampil di muka umum adalah modal dasar bagi kamu untuk bisa mematangkan mental dan kepribadianmu sebagai mahasiswa.

Dengan tridarma perguruan tinggi yang melekat pada mahasiswa, jangan pernah malu untuk tampil dan berkarya, meski banyak orang yang menertawakan dan mencemoohmu.

3. Membangun kepekaan terhadap lingkungan sekitar

Orang yang mengerti sastra, biasanya memiliki kepekaan yang tinggi. Hal ini bisa kita lihat dari karya-karya sastra yang sering kali mengangkat isu tentang kemanusiaan, global, dan lingkungan.

Dengan menyelami karya sastra, seorang mahasiswa akan memiliki kepekaan terhadap apa yang sedang terjadi atau berita faktual. Sering kali, kita temukan mahasiswa yang sikapnya sangat apatis dan enggan sedikit pun untuk peduli terhadap apa yang terjadi di sekitar. Sikap tersebut tentu akan merusak citra mahasiswa di mata masyarakat.

Oleh karena itu, untuk menciptakan mahasiswa yang memiliki kepekaan tinggi, bisa dimulai dengan mempelajari karya-karya sastra.

4. Memperkaya diksi

Dalam karya sastra fiksi ada yang namanya puisi dan prosa. Dua karya tersebut sangat berguna bagi kamu untuk memperkaya diksi. Sering kali, kita menemukan kata-kata yang tampak asing ketika membaca puisi, bahkan kata-kata tersebut tampak belum pernah kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tentu akan membuatmu penasaran.

Dalam proses inilah, diksi-diksi baru akan mulai memenuhi perpustakaan kata di otakmu. Seorang mahasiswa tentunya harus memiliki kemampuan dalam hal bahasa. Dengan kemampuan mengolah bahasa dan memilih diksi yang dalam, pesan yang disampaikan akan lebih mengena di hati audiensi.

Di sisi lain, seorang mahasiswa yang merupakan bagian dari manusia, tentunya membutuhkan kecerdasan linguistik, di samping kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Karya sastra patut kamu pelajari guna melatih kecerdasan linguistikmu.

5. Mempermudah kamu ketika membaca dan menulis karya ilmiah

Karena karya sastra membantumu dalam memperkaya diksi, tentunya hal ini akan berimbas pada meningkatnya kemampuanmu dalam hal membaca dan menulis suatu karya ilmiah.

Seorang mahasiswa yang pintar menyusun kata dan memilih diksi biasanya mereka tidak akan kesulitan ketika ingin memulai menulis sebuah karya. Oleh karena itu, karya sastra akan membantu mahasiswa dalam mengeksplorasi dirinya dan membantu dalam menyelesaikan skripsinya.

Selalu ada cara untuk mengembangkan diri bagi mereka punya tekad yang kuat untuk mengembangkan dirinya. Itu karena perubahan tidak bisa terjadi hanya dengan ungkapan “ingin”. Akan tetapi, tekad yang kuat dan keberanian untuk memulailah yang akan menciptakan perubahan di hidupmu.